.

.

perkembangan bahasa pada anak usia dini


PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI

BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Secara sederhana Seifert & Hoffnung (1994) mendefinisinikan perkembangan sebagai “Long term changes in a person’s growth, feelings, patterns of thinking, social relationships, and motor skills” yang artinya perubahan jangka panjang meliputi pertumbuhan diri, perasaan, pola berpikir, hubungan sosial dan keterampilan motorik.
Perkembangan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi yang meliputi biologis, kognitif, dan emosional. Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif yang menunjukan perubahan yang dialami secara fisik.
            Bahasa adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi yang meliputi fomologi (unit suara), morfologi (unit arti), sinafaksis (tata bahasa). Dengan bahasa anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pikiran, maupun perasaan orang lain.
            Semua manusia normal dapat menguasai bahasa sebab sejak lahir manusia telah memiliki kemampuan dan kesiapan untuk mempelajari bahasa dengan sendirinya. Hal ini dapat terlihat bahwa manusia tidak memerlukan banyak usaha untuk mampu berbicara, orang yang dalam jangka cukup lama terus menerus mendengar pengucapan bahasa, biasanya ia akan mampu mengucapkan bahasa tersebut tanpa instruksi khusus atau direncanakan. Bahkan banyak peneliti mengenai penugasan bahasa meyakini bahwa anak – anak dari berbagai konteks sosial yang luas mampu mengusai bahasa ibu mereka tanpa terlebih dahulu diajarkan secara khusus dan tanpa penguatan yang jelas ( Rice, 1993 dalam John W. Santrock, 1995).
            Dalam pembahasan tentang perkembangan kognitif telah disinggung bahwa dalam konsep pra-konseptual, seiring dengan kemunculan pemikiran yang simbolis, anak – anak mengalami perkembangan bahasa yang cepat. Dengan demikian pada masa ini anak – anak telah mengalami sejumlah nama – nama dan hubungan antara simbol simbol. Ia juga dapat membedakan berbagai benda disekitarnnya serta melihat fungisonal antara benda – benda tersebut.
            Disamping itu, pada masa ini penguasaan kosa kata anak juga meningkat pesat. Anak mengucapkan kalimat yang semakin panjang dan semakin bagus, menunjukan panjang pengucapan rata – rata anak telah mulai menyatakan pendapatnya dengan kalimat majemuk. Sekali – kali ia menggunakan kata perangkai, akhirnya timbul anak kalimat. Kemampuan dan kesiapan belajar pada manusia ini segera mengalami perkembanagan setelah kelahirannya. Bahkan menurut Harvighurst (1984) kemampuan menguasai bahasa dalam arti belajar membuat suara yang berarti dan berhubungan dengan orang lain melalui penggunaan suara – suara itu, merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dicapai pada masa bayi. Hal ini adalah karena urat –urat syaraf dan otot- otot alat bicara sudah berkmembang baik sejak lahir.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian bahasa ?
2.      Bagaimana bahasa berkembang ?
3.      Bagaimana pengaruh biologi dan lingkungan ?
4.      Apa saja  tahapan – tahapan dalam perkembangan bahasa ?


C.     TUJUAN PENULISAN
1.      Mendefinisikan bahasa dan mendiskripsikan sistem – sistem aturannya.
2.      Mendeskripsiskan bagaimana bahasa berkembang.
3.      Mendiskusikan konstribusi faktor – fakor biologi dan lingkungan dan bahasa.
4.      Mengevaluasi bagaimana bahasa dan kognisi terkait.

D.    MANFAAT PENULISAN
1.      Mengetahui arti bahasa dan perkembangan bahasa pada anak – anak.
2.      Mengetahui cara yang benar dalam mendidik anak – anak dalam perkembangan bahasa.
3.      Mengenali faktor - faktor dalam perkembangan bahasa.
4.      Mengetahui tahapan – tahapan yang terdapat pada perkembangan bahasa pada anak.

BAB 2
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Bahasa
Definisi bahasa menurut John W. Santrock yaitu suatu bentuk komunikasi baik itu lisan, tertulis atau isyarat berdasarkan suatu sistem dari simbol – simbol. Bahasa terdiri dari kata – kata yang digunakan oleh masyarakat beserta aturan – aturan untuk menyusun berbagai variasi dan mengkombinasikannya.
Sistem Aturan Bahasa
Sistem aturan
Deskripsi
Contoh
Fonologi
Sistem suara dalam sebuah bahasa. Sebuah fonem adalah unit terkecil dalam sebuah bahasa.
Kata “chat” dalam bahasa inggris memiliki fonem atau suara: /ch/ /a/ /t/. Sebuah contoh aturan fonologi dalam bahasa inggris adalah fonem /r/ dapat mengikuti f fonem /t/ atau /d/ dalam konsonan rangkap bahasa inggris (seperti kata “track” atau “drab”) sementara fonem /i/ tidak dapat mengikuti huruf tersebut.
Morfologi
Sistem dari unit-unit bermakna yang terlibat dalam pembentukan kata.
Unit-unit suara terkecil yang memiliki arti disebut morfem, atau unit-unit bermakna. Kata “girl” adalah satu morfem, atau unit bermakna; tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lebih kecil yang masih memiliki arti. Ketika sufiks “s” ditambahkan kata tersebut menjadi “girls” dan memiliki dua morfem karena “s” mengubah arti kata tersebut, mengindikasikan bahwa ada lebih dari satu “girl”
Sintaksis
Sistem yang melibatkan bagaimana kata-kata dikombinasikan sehingga membentuk frasa-frasa dan kalimat-kalimat yang dapat diterima.
Urutan kata sangat penting dalam menentukan arti dalam bahasa inggris. Contohnya, dalam kalimat “sebastian pushed the bike” (Sebastian mendorong sepeda) memiliki arti yang berbeda dengan “the bike pushed Sebastian” (sepeda mendorong Sebastian).
Semantik
Sistem yang melibatkan arti kata-kata dan kalimat.
Mengetahui arti tiap-tiap kata dengan kata lain, memahami kosakata. Contohnya, semantik termasuk memgetahui arti kata-kata seperti “orange (jeruk), transportation (transportasi), dan intelligent (cerdas)”.
Pragmantik
Sistem menggunakan percakapan dan pengetahuan yang tepat terkait penggunaan bahasa secara efektif dalam konteks
Contohnya, menggunakan bahasa yang sopan dalam situasi-situasi yang tepat, seperti ketika berbicara dengan guru. Berbicara bergiliran dalam sutu percakapan melibatkan pragmatik.
2.      Perkembangan bahasa
Penguasaan bahasa melewati beberapa tahap (Bloom, 1998; Fooley & Thompson, 2002).
Celoteh dimulai pada usia tiga sampai enam bulan, bayi biasanya mengucapakan kata kata pertamanya pada usia 10 – 13 bulan. Pada usia 24 bulan, bayi biasanya mulai memadukan dua kata. Pada tahap ini, bayi dengan cepat memahami arti penting dari bahasa untuk berkmunikasi, mereka menciptakan frase seperti “itu buku”, “permenku”, “mama jalan”, dan “cium papa”. Saat bayi menginjak usia kanak – kanak, pemahaman mereka terhadap sistem aturan bahasa mulai meningkat. Sistem aturan ini mencakup fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatis. Ketika anak mulai melampaui tahap pengucapan dua kata, mereka menunjukan pengetahuan tentang aturan morfologi anak mulai menggunakan bentuk jamak dan positif dari kata benda (seperti kucing dan kucing – kucing). Saat anak melangkah melalui tahap dua kata, pengetahuan mereka tentang semantik atau makna juga bertambah cepat. Kosakata dari nak usia 6 tahaun berkisar anatara 8000 sampai 12000 kata. Dengan asumsi bahwa kata dipelajari sejak usia 12 bulan, ini berarti anak menguasai 5 sampai 8 kata baru setiapa harinya antara usia 1 sampai 6 tahun. Setelah 5 tahun belajar kata, penyerapan anak usia 6 tahun tidak melambat. Menurut beberapa perkiraan, rata – rata anak pada usia ini menguasai 22 kata bru setiap hari, walaupun ada banyak perbedaan antara bahasa anak usia 2 tahun dengan usia 6 tahun, perbedaan yang paling jelas adalah  adalah pada aspek paragmatisnya. Anak usia 6 tahun jauh lebih lancar berbicara ketimbang anak usia 2 tahun. Ada beberapa perubahan dalam aspek pragmatis yang terjadi mpada masa prasekolah, pada usia 3 tahun anak meningkatkan kemampuan mereka untuk berbicara tentang ssuatu yang tidak hadir secara fisik. Yakni, mereka meningkatkan penguasaan karaktristik bahasa yang disebut “displacement”. Anak – anak tidak sekedar tahu hal – hal yang ada “disini dan saat ini”, tetapi juga mampu berbicara hal – hal yang secara fisik tidak ada disini, dan sesuatu yang terjadi di masa lalu, atau mungkin yang terjadi di masa depan.
3.      Pengaruh Biologis dan Lingkungan
Ahli bahasa terkenal Noeam Chomsky (1957) mengatakan bahwa manusia cenderung mempelajari bahasa pada waktu tertentu  dan dengan cara tertentu. Bukti paling kuat untuk basis biologis dari bahasa adalah bahwa anak – anak diseluruh dunia mencapai titik penting dalam berbahasa pada saat yang hampir bersamaan dalam perkembangan mereka, dengan urutan yang hampir sama, meskipun ada banyak variasi dalam input bahasa yang mereka terima. Misalnya, dibeberapa kultur, orang dewasa tak pernah berbicara dengan bayi dibawah satu tahun, tetapi bayi ini tetap menerima masukan bahasa. Anak juga bervariasi dalam penguasaan bahasa dengan cara yang tidak dapat dijelaskan melalui kerangka lingkungan saja (Hoff, 2001). Misalnya, peneliti bahasa Roger Brown (1973) mencari bukti bahwa orang tua mendorong anak untuk berbicara sesuai kaidah tata bahasa (gramatikal). Dia menemukan bahwa terkadang orang tua memberi senyum dan pujian terhadap anak bila anak berbicara secara gramatikal, tetapi mereka juga mendorong penggunaan kalimat yang tidak gramatikal. Dari pengamatan ini, Brown menyimpulkan bahwa proses yang terjadi dalam diri anak lebih besar pengaruhnya ketimbang input dari lingkungan. Disisi lain lingkungan berperan signifikan dalam perkembangan bahasa, terutama penggunaan kosa kata (Tamis-LeMonda,Bornstein & Baumwell, 2001). Misalnya, dalam salah studi saat anak usia tiga tahun, anak yang tinggal dalam keluarga miskin menunjukan kekurangan kosakata jika dibandingkan dengan anak keluarga menengah atas, defisisit ini terus tampak saat mereka masuk sekolah pada usia enam tahun (Farkas). Ringkasnya, perkembangan bahasa anak – anak tak hanya dipengaruhi faktor biologis saja, atau faktor sosial saja (Berko Gleason, 2000; Gleason & Ratner,1998). Sayangnya, ada beberapa anak yang tidak bisa mengembangkan keahlian berbahasa yang baik meski sudah berinteraksi dan punya model peran yang baik. Kaum interaksionis (berhubungan dengan perkembangan pada anak yang memperhitungkan saling pengaruh anatara faktor pembawaan dan faktor lingkungan) menganggap penting faktor kontribusi faktor biologi dan pengalaman dalam perkembangan bahasa. Yakni, anak secara biologis siap untuk belajar bahasa saat mereka berinteraksi. Diadalam atau diluar sekolah, kunci utamanaya adalah mendorong anak mengembangkan bahasa. Perkembangan bahasa bukan hanya memberikan penghargaan anak karena ia berucap benar dan meniru pembicara atau guru. Anak akan lebih cerdas berbahasa jika orang tua secara aktif melibatkan anak – anak dalam percakapan, memberi mereka pertanyaan, dan menekankan bahasa interaktif(interaksi anatara orang tua dan anak).

4.      Tahapan Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini
Tabel perkembangan bahasa  pada anak secara umum menurut Child Development Institute
Usia Anak
Perkembangan Bahasa Secara Umum
6 Bulan
·         Mengucapkan vocal tanpa intonasi
·         Merespon jika namanya di panggil
·         Merespon pada suara manusia dengan memutar kepala dan mata
12 Bulan
·         Melatih intonasi
·         Menyadari kegunaan bicara dalam situasi social
·         Mengerti perintah sederhana,terlebih jika kode suara atau fisik diberikan
18 Bulan
·         Mempunyai kosa kata antara 5-20 kata
·         Mengungkapkan emosi dengan istilah sendiri
·         Mengulangi suatu kata atau suku kata
24 Bulan
·         Memiliki kosa kata mendekati 150-300 kata
·         Volume dan kecepatan suara belum terkontrol
·         Dapat menggunakan dua kata ganti yang benar : aku,kamu
·         Kurang lebih 2/3n perkataannya masuk akal
·         Dapat menamai beberapa macam barag yang biasa ditemukan di sekitarnya
·         Mengkombinasikan kata-kata ke dalam kalimat pendek
36 Bulan
·         Menggunakan kata ganti aku,kamu dengan benar
·         Menggunakan bentuk jamak dan waktu lampau
·         Menggunakan kalimat yang terdiri dari tiga kata
·         Mempunyai kosa kata 900-1000 kata
·         Kira-kira 90% perkataan nya masuk akal
·         Mulai menggunakan kata kerja
·         Dapat mengatakan jenis kelaminnya,nama,usia

Perkembangan bahasa dalam tulisan American Academy of Pediatrics
1.      Bayi (usia 4-7 bulan)
Pada tahap ini bayi mulai menerima informasi bahasa melalui cara mendengarkan arang dewasa berbicara.selain menerima suara,bayi bersuara sejak awal dalam bentuk tangisan kemudian mendekut (cooing).Di usia ini juga bayi mulai meraban(bubling) yaitu menggunakan beberapa macam irama.
2.      Toddler (18 bulan-3 tahun)
Toddler adalah penjelajah yang alami dan keingintahuannya mempererat perkembangan bahasa,membaca,dan menulis.Pada tahap ini toddler secara tiba-tiba seperti mengerti apapun yang di katakan oleh sekitarya.
3.      Anak usia kelompok bermain (usia 3-4tahun)
Di usia ini anak sangat akif berbicara sehingga terkadang membuat risih.anak pada usia ini memiliki kosa kata 300 kata atau lebih.anak dapat berbicara dalam kalimat yang berisi 5-6 kata.
4.      Taman kanak-kanak (usia 4-5 tahun)
Di usia ni anak harus mengikuti kegiatan formal untuk memperkaya kosa kata katanya.Anak pada usia ini pula sudah mampu mengucapkan sebagian besar kata dalam bahasa Indonesia dan anak mampu menguasai kosa kata sebanyak 1500 kata.Anak mampu menjelaskan cerita dengan 8 kata perkalimatnya.
B. Perkembangan Membaca Anak
1. Masa bayi(dari lahir –usia 18 bulan) dari celotehan menuju kata-kata.
a.       Perkembangan mendengar:
1.usia 6-12 bulan waktu yang tepat memperkenalkan dan menyebutkan benda pada bayi dalam dua bahasa.
2.usia 12-18 bulan bayi mengembangkan kosa katanya dan memahami 50 atau lebih kata-kata.
b.      Perkembangan bicara
1.      Usia lahir – 6 bulan : menangis dan berceloteh
2.       Usia 6-12 bulan :berkomunikasi dengan celotehan dan berlatih irama,bunyi,dan alur bahasa.
3.       Usia 12-18 bulan:dari celotehan menuju kemampuan bicara dengan kosa kata
c.       Perkembangan menulis
1.      Usia lahir-6 bulan:mulai belajar menggunakan tangan
2.      Usia 6-12 bulan: lebih mengontrol tangannya
3.      Usia 12-18 bulan mengembangkan kemampuan tangan,tertarik pada tulisan
d.      Perkembangan membaca
1.      Lahir-6 bulan kemungkinan mulai mengenali sebuah lagu atau irama
2.      Usia 6-12 bulan kurang tertariknya padA buku
3.      Usia 12-18 bulan meras senang membaca
2. TODDLER (18-36 bulan) belajar mencitai buku
a. Perkembangan mendengar: memperbanyak kosa kata dengan mendengarkan pembicaraan orang dewasa yang menarik namun ia tidak dapat menyebutkan ulang hanya dapat menunjukkan apa yang diperintah.Pekeerjaan toddler adalah menjelajah dan bermain.
b. Perkembangan bicara: Toddler belajar beberapa kata dan mulai dapat membentuk kalimat sederhana.pada usia ini,toddler belajar bahwa dia dapat menggunakan kata-kata untuk menarik perhatian,mencapai kebutuhan,dan mengeskpresikan perasaannya.
c. Perkembangan menulis:
Perkembangan menulis toddler dapat didukung dengan menyediakan bahan untuk meulis dan menggambar.Saat di usia ini toddler sudah mulai dapat memengang spidol,krayon,kapur dan pensil.Toddler juga sangat suka dengan coretan di atas kertas yang banginya tulisan tersebut merupakan objek yang mewakili apa yang didengarnya.
d.Perkembangan membaca : Toddler belajar membaca dari pengalaman sehari.hari dengan buku.Toddler sangat suka dengan buku yang menarik seperti terdapat gambar dan kata atau kalimat yang mudah untuk dia ingat.Membacakan buku secara berulang-ulang dapat membantu toddler menghubungkan kata-kata dengan kalimat yang ada di halaman buku tersebut.
3. Anak usia kelompok bermain (usia 3-4 tahun) menjelajahi dunia dengan kata-kata
a. Perkembangan mendengar: Anak senang mendengarkan cerita yang panjang dan kompleks.cerita yang memiliki alur yang menarik dan memiliki banyak karakter akan dapat membangkitkan imajinasi anak.Anak suka dengan cerita yang berfantasi.Anak juga sangat suka dengan irama. Mendengarkan irama dapat mengembangkan kesadaran tentang bunyi.
b. Perkembangan bicara: Anak sudah mampu berpartisipasi dalam sebuah percakapan yang lebih panjang danlebih fokus. Anak mulai menjadi pengguna bahasa yang kreatif.anak dapat membuat atau menamakan sesuatu dengan bahasa sendiri khususnya hewan kesayangan.
c. Perkembangan menulis: Anak mulai menulis huruf yang sebenarnya.Anak kecil mengembangkan rasa percaya diri dalam menulis ketika dia terlibat dalam aktivitas menulis yang sebenarnya.
d. Perkembangan membaca:Anak mulai mengenali kata-kata yang sudah biasa.anak juga sudah mengenal simboldan lambing.dalam kelompok bermain ,anak kecil akan mendeklamasikan atau menyanyikan huruf-huruf..Keberhasilan membaca anak sering dihubungkan dengan kesadaran mengenal bunyi atau irama dalam bahasa.
4. Anak usia taman kanak-kanak (usia 4-6 tahun) menemukan tulisan
a. Perkembangan mendengar
Anak usia TK mengembangkan ingatan untuk sesuatu yang didengarnya.Anak usia TK juga sering bertanya tentang kata-kata dan konsep yang tidak dimengrti.Hal ini dinamakan “belajar aktif”.Salah satu perkembangan utama selama lima tahun adalah kemampuannya berkonsentrasi untuk waktu 15 sampai 20 menit.Cerita yang dibacaan dengan keras dapat mengembangkan kosa kata dan pengetahuan tentang dunia yang membantunya pada saat dia belajar membaca.
b. Perkembangan bicara
Anak dapat berpartisipasi dalam percakapan yang lebih panjang dan terarah.Anak belajar dari kekuatannya.Ketika anak menyadari kekuatan yang dimiliki untuk membuat sesuatu,ia juga akan menemukan kekuatan kata-kata.
c. Perkembangan menulis
Beberapa anak usia TK senang menulis dan secara alami mereka akan memasukkannya dalam kegiatan bermainnya..Saat menulis.anak akan menggunakan ejaan yang diketahuinya.Anak usia TK juga dapat menuliskan beberapa kata yang dikenalnya.
d. Perkembangan membaca

Anak secara umum menguasai bunyi konsonan sebelum vokal karena lebih sulit mendengar perbedaan kecil diantara buny-bunyi vokal.Anak usia TK belajar membaca dari kiri ke kanan.Beberapa anak dapat meirukan kata-kata dalam buku.Bahkan mereka juga sudah mulai mengenal kegunaan tanda baca seperti titik dan koma.Hal penting dalam belajar membaca adalah memahami makna tulisan dan bagaiman system bacaan berjalan.

0 komentar:

Posting Komentar

"Silahkan Berkomentar Susuai Topik atau Artikel di Atas Terimakasih"

Transparent Sexy Pink Heart